penghubung antara dua shearwall dinamakan balok kopel / coupling beam. Balok Kopel sendiri pada kedua ujungnya disubjekan untuk menerima gaya geser yang besar. Sehingga kebutuhan penulangan dan pendetailannya harus terpenuhi untuk menghindari kegagalan geser, memenuhi kedaktailan elemen struktur dan menjadi dispasi energi yang baik antara dua shearwall. Kebutuhan desain dan pendetailannya berdasarkan rasio panjang dibagi tinggi elemen balok kopel ln / h
. ETABS dalam analisa dan prosedur desainnya mengadopsi ACI 318–14. Dimana SNI 2847:2019 mengadopsi penuh ACI 318–14, sehingga dalam proses analisa dan desain bisa dibantu menggunakan program ETABS. ETABS memiliki algoritma yang bersesuaian dengan prosedur desain SNI 2847:2019. Berikut Penjelasannya.
- Menentukan Momen terfaktor
dari kombinasi pembebanan yang diberikan, ETABS akan memperhitungkan momen terfaktor terbesar yang akan digunakan untuk mendesain balok kopel.
2. Penentuan Kebutuhan tulangan lentur
Kebutuhan tulangan lentur diperhitungan menggunakan proses analisa yang sama seperti mendesain balok. Yaitu menggunakan analisa blok tegangan ekuivalen. Kebutuhan tulangan lentur baik tulangan lentur atas maupun bawah bisa diperhitungkan sesuai dengan Pasal 18.6 tentang perencanaan balok untuk momen pemikul khusus jika ln / h > 4
. Jika ln / h <2 &
maka penulangan balok kopel didesain dengan tulangan yang saling bersilangan secara diagonal
Vu > 0.33 λ√f ’c Acv
3.Penentuan Kebutuhan tulangan pada penulangan diagonal
Kebutuhan tulangan diagonal pada ETABS akan dikalkulasi jika ln / h < 4
menggunakan Pasal 18.10.7.2 dan 18.10.7.3 SNI 2847:2019 dimana nilai Avd
didapat pada persamaan 18.10.7.4 dan sudut tulangan diagonal secara otomatis telah dihitung oleh program ETABS. Namun ETABS tidak memberikan dimensi yang digunakan untuk lingkup tulangan diagonal tersebut.
Sehingga disini peran user lah yang harus menentukan dimensi untuk lingkup tulangan diagonal tersebut dan tulangan transversal dan hoop yang digunakan.
Pasal 18.10.7.4 poin c memberikan kebutuhan dimensi yang diperlukan yaitu > bw/2
pada arah sejajar bw dan >bw/5
pada arah tegak lurus bw. Tulangan diagonal tersebut bisa dilingkupi oleh tulangan transversal yang sesuai dengan prosedur desain tulangan transversal dan hoop pada kolom srpmk ( Pasal 18.7.5.2) . Atau tulangan transversal dan hoop tersebut bisa disebar pada penampang balok kopel dengan tetap menggunakan prosedur desain Pasal 18.7.5.2.
Kesimpulan
Program ETABS sudah memberikan langkah dan perhitungan yang sesuai dengan SNI 2847:2019 . Namun ada beberapa catatan dimana program ETABS tidak secara otomatis kebutuhan tulangan transversal dan hoops pada tulangan diagonal, atau tulangan transversal dan hoops pada keliling balok kopel. Peran serta user lah yang harus menentukan kebutuhan tulangan tersebut.